Minggu, 24 November 2013

SINGKATAN JADUL MAKASSAR

HITACHI = HITAM TAPI CINA
ADIDAS = ANAK DIDIKAN DAENG SANGKALA
SALEMBA = SAMPING LEMBAGA
SSB = SENTER SENTER BELLA
ANTON SAKURA = ANDI TONRO SAMPING KUBURAN
LOTTO = LOMPO TINGGI TOLO TOLO
JAGUNG BAKAR = JALAN GUNUNG BAWAKARAENG
SANTOL = SANNA TOLONA
ANAK BELANDA = ANAK BELAKANG DAYA
REXY = REMAJA SEXY
JARUM SUPER = JARANG DIRUMAH SUKA PERGI
ANLOR = ANAK LORONG
SWISS = SEPUTAR WILAYAH SUNGAI SADDANG
COLEXPA = COMPLEX PATOMPO
ASMAT = ASRAMA MATTOANGING
INTEL = INDOMI TELUR
KALPANAS = KAU PALLU NAKKE ASSASSA
BANDUNG = BARABBA SAMPING BENDUNGA
P4 = POPPO – PARAKANG – PANGISO PALLO
BIDOSTO = BIKIN DOSA BARU TOBAT
ARSENAL = ANAK RAPPOCINI SEBELAH KANAL
BMW = BODY MENGALAHKAN WAJAH
BATMAN = BATTALA MANIS
MALBORO = MALLA DI BORONGI
BATKEM = BATTU’ KEMAE
MUKTAR LUBIS = MUKA TABONGKAR LUAR BIASA
PATOL = PA BAMBANGAN NA TOLO’
MABOK = MAKASSAR BISA TONK JI
SIMATUPANG = SIANG MALAM TUNGGU PANUMPANG ( DAENG BECA’ )
SKSD = SOK KENAL SOK SEKAT
LAMBERTUS = LAMBAT BERTERUS TERANG
MUNTABER = MUNDUR TANPA BERITA
BUGIS = BANYAK UANG GANTI ISTRI
KORDOBA = KORO KOROANG DOMPALA BALALA
ADIBA = ANAK DIDIKAN DAENG BASO
GANG POTLOT = GANG PONGTIKU LORONG TUJUH
VIRGO = VINGGIR GOT (samping kanal maksudnya)
ERNIPALA = ERO NIKANA PECINTA ALAM
HIMADIPO = HIMPUNAN MAHASISWA DIBAWAH POHON
TITI PUSPA = HATI HATI PUPPUSU KAKINNU
KUHP = KALAU ADA UANG, HABIS PERKARA
JUVENTUS = JURUSAN VETERAN TERUS TERUS
SAKURACHI = SAMPING KUBURAN CHINA
PRANCIS = PERAMPATAN MACCINI SAWAH
BARBIS = BARUMBUNG HABIS
BURHANUDIN = BRONCONG HANGAT DAN UBI DINGIN
PRIMUS = PRIA MUKA SUSAH
UDIN = UBI DINGIN / UNIVERSITAS HASANUDDIN
ARTIS = ANAK RANTASA TENA SIRI’NA
UMI = UDAH MAKAN ILANG MI
BTP = BELAKANG TERMINAL PANAIKKANG
AGUS = AGAK GUNDUL SEDIKIT
SUMITRO = SUDAH MAKAN MINTA ROKOK
ROMANTIS = ROKOK MAKAN GRATIS
IS EL = ISSENG ALE MU
FARMASI = FARSATUAN MAHASISWA MAJJA SISSI’NA
REKTOR = REKAN KITA DARI TATOR
ANGIN MAMIRI = AKU INGIN MAHASISWA MIRIP RHOMA IRAMA
PECIDA = PETE PETE CINTA DAMAI
APOTIK KIMIA FARMA = ANAK PONDOKAN TIDAK KAYA,KIRIMANNYA INDOMI KASIAN,FADISNYA TERASA MAMA
ANTANIJA = ANAK TEA NI JAMPANGI
KIBATA = KIPAS BARU TANYA
GAMUSSU = GABUNGAN MUKA MUKA SUSAH
SIBIL = SIBILANGNGANG
LIMBI = LIMA BILANGNGANG
SABU = SI SA’BU
LIMRAT = LIMA RATUS
BRASIL = BARAWAJA SAMPING TOL
IPTEK = IKATAN PEMUDA TERLAMBAT KAWIN
MGH = MOTERE GO HOME
CAKARNALIS = CAKKARADDU NA LISU
DUFAN = DUDUK DI FANTAI
BANDUNG = BANTAENG DEKAT GUNUNG
BUPATI = BUJANGAN KEPALA TIGA
GALAKTIKA = GABUNGAN LAKI LAKI TINRO KALENGKENG
PAMBERS = PAMMALI BERASA
KAMBOJA = KAMPUNG BORONG JAMBUA
SENEGAL = SERIKAT NELAYAN GALESONG
TABACCI = TA’ BANGKANA CIPURU’ NA
ERNITA = ERO TONG NIKANA TANTARA
ANTEBAS = ANA TENA BASSORO NA
LAMBAS = LAMMORO NA BASSORO
USU = UNIVERSITAS SAMPING UNHAS ( STIMIK MAKSUDNYA )
UDAYANA = UNIVERSITAS DI DAYA SANA ( UKIP MAKSUDNYA )
M.U = MINASA UPA
TUTI = TUKANG TIDUR
SMP = SUDAH MAKAN PULANG
PALOPO = PAMER LOBANG POCCI
AGUS = ANAK GUNUNG SALAHUTU
PERKUCI = PERKUMPULAN KULANTU CIDDU
SEKWILDA = SEKITAR WILAYAH DADA
BIMOLI = BIBIR MONYONG LIMA SENTI
MALPINAS = MALU MALU TAPI GANAS
GARONG = GADIS LORONG
BSS = BAYAR SENDIRI SENDIRI
ANGGOTA = ANAK GONDOLO TAI LASOA

ISTILAH JADUL MAKASSAR

Calleda = Orang yang suka cerita / supel sama orang
Ca Bondeng Bondeng = Gemuk dan Lucu
Haramka Kodong = Kalau sy salah, saya haram
Haram Matika = Kalau sy salah, saya haram
dan juga mati
Jammang2 Bukku = Pekerjaan tidak ada gunanya
Kanda-Kandala Ka = Kalau sy salah, saya kandala
Appoloe Ko = Terpaksa gigit jari
Takkaccing Ka = Tidak tahu bagaimana
Kunci Kunci Dunia = Kekayaan tidak ada duanya
Teaja = Saya tidak mau
Letteki Monas = Monas pindah di Makassar
Ci'da Ko = Rasakan
Ini Kawe' = Ah..Kamu ini
Sekke = Pelit
Janjang-i = Menatap dalam dalam
Nakke Tolo'na = Saya jagoannya
Isseng-i = Mana aku tahu
Tambai Samballu = Tambah sedikit kan langganan
Porennu = Kau mau enak
Na Lacci = Diambil Orang
Allei Cammo = Ambil ko nak
Pakkappala Tallang = Penipu / Pencopet dll
Maccing - i = Mantap / Bagus
Pacce - i = Tidak bisa diharap
Tanja na = Berkaca dulu baru bicara
Sare Bayao = Tidak ada nilainya / gagal

Bahasa Gaul Makassar Dari Pace Sampai Blender

Tiap daerah biasanya punya bahasa gaul sendiri. Ada yang lahir karena pengaruh budaya lokal, ada juga yang lahir sebagai resapan budaya kontemporer dari kota besar. Berikut adalah sebagian kecil bahasa gaul anak Makassar yang entah masih sering terpakai saat ini atau sudah mulai punah.

Tiap daerah di Indonesia sepertinya punya bahasa gaul. Bahasa yang berkembang dari bahasa daerah ataupun serapan dari luar. Belakangan ini fenomena bahasa gaul sendiri semakin marak di Indonesia, penggunanya kebanyakan adalah anak-anak muda yang masih ABG atau komunitas-komunitas tertentu.
Menurut laman : BahasaKita.com :
bahasa gaul sudah muncul sejak awal 70-an. Awalnya digunakan parabromocorah agar orang diluar komunitas mereka tidak mengerti, jadi mereka tidak perlu sembunyi-sembunyi jika membicarakan hal yang negatif. Lama kelamaan kebiasaan itu mulai ditiru oleh anak-anak remaja usia belasan tahun, bahkan menjadi semakin bervariatif kosakatanya misalnya kata saya yang dalam dialek jakarta atau betawi menjadi gue berubah menjadi ogut atau gout.
Makassar juga punya bahasa gaul sendiri. Beberapa di antaranya berasal dari bahasa daerah yang berkembang menjadi bahasa sehari-hari lintas suku di kota Makassar dan beberapa di antaranya adalah serapan dari bahasa luar, termasuk bahasa Indonesia.
Berikut adalah beberapa contoh bahasa gaul anak Makassar.
Pace, Mace dan Kace. Ketiga kata ini adalah bahasa gaul yang menggantikan kata Bapak, Ibu dan Kakak. Pace adalah singkatan dari : Papa Cerewet, Mace singkatan dari Mama Cerewet dan Kace adalah singkatan dari Kakak Cerewet. Entah kapan mulainya, yang jelas saya sudah mengenal bahasa ini sejak masa SMP sekitar awal tahun 90an dan sampai sekarang masih dipakai.
Toloaaaa ( dibaca dengan A pajang di akhir kata ). Istilah ini kurang lebih berarti : memangnya saya tolol ? Biasanya digunakan dalam percakapan ketika seseorang menyarankan sebuah hal bodoh kepada kita. Saya pertama mendengarnya sekitar pertengahan tahun 90an dan sekarang sudah sangat jarang digunakan lagi.
Ces, Cika, Parner, Dekkeng . Tiga kata ini adalah kata sapaan. Cess diambil dari kata cs, umum dipakai dalam pergaulan anak muda di Indonesia. Cika’ asal katanya dari Cikali atau sepupu dalam bahasa Makassar. Parner aslinya adalah partner, sedang Dekkeng berarti beking dalam bahasa Makassar. Bahasa ini biasanya digunakan oleh warga urban di pinggiran kota Makassar. Sekarang saya sudah jarang mendengarnya.
Talekang. Kata ini mungkin hampir sama artinya dengan : ingin dipuji. Biasanya disematkan pada orang yang banyak gaya dan kelihatan memang ingin dipuji. Sepertinya kata ini adalah serapan dari bahasa Makassar, tale-telakang. Sampai sekarang masih banyak digunakan.
Tantara ko ? . Kalimat tanya yang artinya kurang lebih : memangnya kamu tentara ?Digunakan ketika seseorang berlagak agak berlebihan atau sok jagoan sehingga teman lainnya jadi sedikit kesal. Populer di tahun 90an, dan sekarang sepertinya sudah jarang digunakan.
Parecu. Arti harfiahnya kira-kira membuat ricuh. Disematkan kepada orang yang dianggap membuat kericuhan atau kegaduhan atau mungkin curang. Masih sering digunakan jaman sekarang dan asalnya memang dari bahasa Makassar.
Kabbulampe, Anassambala, Anassongkolo. Tiga kata itu adalah tiga kata umpatan halus dalam bahasa gaul anak Makassar. Kadarnya mungkin sama dengan kata jancuk dalam bahasa Jawa. Saya belum pernah menemukan arti persis dari kalimat-kalimat itu, tapi biasanya memang dipakai untuk mengumpat meski belakangan artinya sudah tidak sekasar dulu. Varian lainnya ada juga anassikopang atau bermakna : anak sekop. Entah apa artinya.
Piti-piti. Bermakna ngasal atau asal ngomong. Ini berasal dari bahasa Makassar, biasanya disandingkan dengan kata kerja semisal piti kana-kanai atau asal ngomong. Sampai sekarang masih sering digunakan.
Sibi’, Limbi’, Sisa’, Limrats. Kata-kata ini menggambarkan besaran mata uang dari bahasa Makassar. Sibi berarti sibilanggang atau seratus. Limbi berarti limam bilanggang atau lima ratus, sisa’ berarti sisabbu atau seribu dan limrats adalah varian singkatan dari lima ratus. Masih sering digunakan, khususnya di daerah urban pinggiran kota.
Kompor. Bukan kompor buat masak pastinya, tapi singkatan dari Kombinasi Pongoro atau kombinasi gila-gilaan. Biasanya digunakan untuk menggambarkan sebuah kombinasi pakaian yang warnanya tabrakan dan tidak matching. Sudah lama saya tidak mendengar istilah ini.
Pabote‘. Artinya tukang bohong, kalau berbohong jadinya cukup dengan bote’. Masih sering digunakan jaman sekarang.
Nagigi’ makie dan Nablender makie. Dua kalimat yang artinya kurang lebih : kena gigit deh atau diblender deh. Entah asal katanya dari mana, tapi saat ini dua kalimat di atas sudah jarang digunakan. Sudah masuk kategori bahasa gaul yang jadul.
Apa yang saya tulis di atas adalah sebagian kecil dari bahasa gaul yang beredar di kalangan remaja Makassar. Masih banyak lagi bahasa lainnya meski kalau saya amati jaman sekarang anak-anak muda Makassar sudah mulai lebih sering menggunakan bahasa gaul dari ibukota. Pengaruh ibukota sudah semakin deras sehingga kadang anak-anak itu sudah malu menggunakan bahasa gaul yang lebih berciri lokal.
Di laman panyingkul.com pernah dimuat sebuah artikel yang merangkum lebih banyak bahasa gaul Makassar. Silakan dibaca di sini.